Selasa, 17 Januari 2012

Jangan Gitu.

Tadi, gue naik angkot lalu bertemu dengan segerombolan siswi SMK. SMK....jangan disebut deh namanya, kasihan. Mereka berjumlah 6 orang. Habis pulang PKL, sepertinya.

Mereka, berdandan amat-sangat-ke-2008 an abis. Lo pasti tau kan maksud gue apa...bukan, bukan style yang old, tapi mereka alay. Iya, alay.


Tadi, gue seangkot sama anak-anak yang ke 2008an ini. Mereka nggak pernah ngelirik apa yang orang-orang lain lakukan, kepo, ngeliatin orang yang seangkot dari bawah sampe atas, baju apa yang dia pakai, nggak. Mereka sibuk sama diri mereka sendiri. Mereka berenam sibuk megangin handphone milik mereka sendiri. Sibuk sendiri.

Tiba-tiba, gue teringat saat gue seangkot dengan anak yang amat-sangat-gaul. Rambut belah tengah, berbehel, megangin Blackberry. Yang gue anehin, kenapa anak segaul ini naik angkot..haha. Terus, pas gue masuk ke dalam angkot, dia langsung ngeliatin gue. Sinis. Ngeliatin dari atas sampe bawah, gue sibuk sendiri sambil ngeliatin jalanan (sambil sesekali ngeliatin sang anak gaul yang lagi ngeliatin gue). Dia masih ngeliatin gue dengan tatapan sinis. Aneh ya, mungkin dia fans gue.

Kenapa gue nulis postingan gini, ya? -___-"

Oh iya.

Menurut gue, orang gaul itu selalu nggak pengen kalah gaul daripada orang gaul yang dia baru lihat. Pasti pengen lebih. Bahkan sang anak gaul yang seangkot sama gue waktu itu ternyata nggak pengen kalah gaul sama anak SMP. Yak, gue.

Malah pertanyaan yang masih mengelilingi pikiran gue adalah, kenapa anak-anak gaul itu selalu memandang sebelah mata anak-anak ke 2008 an. Sekarang, pertanyaan gue, emang lo sendiri nggak pernah alay?

Gue jadi nyesel ketika membuka aib tulisan-tulisan Kakak gue sewaktu dia alay..

Intinya,

Jangan gitu sama mereka yang mungkin masih stuck di gaya-gaya remaja 2008. Selama dia nggak ganggu lo, jangan menganggap "ih-alay-ya-ga-usah-temenin" mereka. Karena alay itu, proses menuju kedewasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar