Senin, 20 Februari 2012

Takdir?

Baru saja gue ngeliatin beberapa yang dulu-dulu dari akun Facebook gue, akun Twitter gue. Gue jadi inget semuanya, semuanya..

Termasuk orang-orang yang dulu pernah ada di kehidupan gue.

Dulu, gue sempat dekat dengan si A, curhat banyak, cerita, bercanda, teleponan, YMan, dan sebagainya. Dulu gue juga dekat dengan si B yang awalnya gue kenal dengan cara yang absurd, menghasilkan hubungan pertemanan yang absurd dengan semua omongan absurd yang kita punya. Dan juga dekat dengan si C, yang berkenalan lewat sebuah jejaring sosial, sering curhat dan punya omongan yang cukup nyambung.. Sekarang? Apa kabar dengan si A, B, dan C? Ah, gue hampir nggak pernah tau lagi..

Mungkin bisa dibilang gue nggak bisa mengatur sebuah komunikasi dengan baik, tapi menurut gue komunikasi secara berlebihan dapat menghasilkan tingkat kejenuhan yang berlebihan juga. Bukan hanya dalam hubungan berpacaran, berteman pun sama adanya.

Pernah suatu ketika, gue mencoba menjalin hubungan kembali dengan temen jauh gue, sekedar menanyakan kabar, kapan mau ketemuan lagi, dan sebagainya. Namun rasanya kaku, entah kenapa, gue merasa omongan gue dan dia semakin ga asik.

Well, gue ngerasa awalnya memang waktu terkadang tidak adil, mempertemukan orang yang belum kita kenal, lalu kita dekat dengannya, kemudian dipisahkan. Beberapa orang yang dulu sempat dekat dengan gue, sering ngobrol banyak, curhat bareng, bercanda, ngocol-ngocolan bareng, sekarang perlahan-lahan menjauh, tidak seperti dulu.

Kenapa harus dipertemukan bila akhirnya perlahan menjauh?

Gue sempat bingung dan lama berpikir. Cukup lama, 13 abad.

Sampai akhirnya, gue sadar kalo dipertemukan dan dipisahkannya seorang manusia dengan manusia lainnya adalah takdir Tuhan. Takdir nggak bisa ditolak.

Tapi, terkadang ketika seseorang dari masa lalu itu menjauh, Tuhan secara tidak langsung memberikan kita seseorang yang baru untuk menjalin hubungan dengan kita. Beberapa orang senang akan kedatangan orang baru ini, karena they'll have something new in their life, tapi beberapa orang dengan keras menolak kedatangan orang "baru" ini karena, menurut mereka, ada yang jauh lebih baik daripada mendapat yang baru.
Karena beberapa orang hanya akan bisa dekat dengan sesuatu yang sudah lama dikenalnya, bukan baru dikenalnya. Not all of the humans in this world were friendly.

Satu-satunya hal yang harus dilakukan ketika kita menerima takdir Tuhan yang aneh ini adalah; menerima.

Sesuatu yang gue membuat gue berniat untuk bikin postingan ini adalah..

Gue takut, gue takut lo "pergi".

Karena gue, sudah merasakan tanda-tandanya.

Tapi, sampai kapanpun juga, gue ga akan pernah bisa menemukan seseorang kayak dia. Ga akan ada, orang yang se-"dia"-banget.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar