Gara-gara tadi Della mention tentang hape Pager, gue jadi inget apa yang gue lakukan sama hape Pager itu.
Dulu, yang punya hape Pager itu bokap gue. Dia jarang bawa handphonenya ke kantor, karena menurut dia nggak ada yang perlu dihubungin. Jadi dia tinggal dirumah.
Gue inget, dulu setiap gue pulang sekolah, kalau bosan, gue selalu nyalain hape itu. Hapenya gede. Gede banget untuk ukuran tangan gue yang kecil buat saat itu.
Dulu, nomor telp. darurat yang gue tau cuma nomor telepon polisi. Dulu ibu gue sering bilang, "indy, kamu jangan telfon polisi sembarangan, nanti dipenjara!" tapi karena dasarnya gue adalah anak yang sangat penuh dengan rasa penasaran, gue iseng nelepon ke kantor polisi.
Gue masih inget pertama kali gue nelepon polisi. Kurang lebih seperti ini percakapannya,
"Halo, ada yang bisa kami bantu?"
Suara polisinya berat. Pas saat itu gue ngebayangin kalo yang ngangkat telepon gue adalah polisi berkumis dengan kumis yang sangat, amat lebat.
"Halooo...hhh..aaa..."
Tuuut...tuuut...
Telepon ditutup sama polisinya.
Polisi sok jual mahal.
Gue nggak pantang menyerah, gue telepon lagi kantor polisinya.
"Halo.."
"Ya, ada yang bisa kami bantu?"
"PAAAAK TOLONG SAYA PAAAK! RUMAH SAYA KEMALINGAN! SEPEDA ANAK SAYA HILANG!!! TOLONG PAAAKK TOLOOOONGGGGG!!!!"
Kemudian gue langsung menutup teleponnya.
Gue kira polisinya mau nelepon balik terus mau penjarain gue, ternyata enggak.
Akhirnya setiap hari rutinitas menelepon polisi dengan bilang "pak-rumah-saya-kemalingan-sepeda-anak-saya-hilang" itu makin menjadi, gue semakin sering nelepon kantor polisi, polisinya semakin frustasi.
Sampai akhirnya...
Sepeda gue beneran ilang.
Kaget, shock. Serius. Gue rasa ini hukum karma karena keseringan nelepon polisi gara-gara gue sering bilang sepeda gue hilang. Akhirnya, setelah kejadian itu, gue nggak pernah telepon polisi lagi. Gue takut kalo gue bilang "Anak saya hilang!!!" nanti gue diculik sama tukang ondel-ondel yang pake topeng Teletubbies berambut
P.S: Pak polisi, kan ini kejadiannya udah lama..jangan penjarain saya ya. Saya belum punya pacar.
Kalo diinget-inget, kenapa gue so sweet banget ya setiap hari nelfonin polisi...-____-"
Tampilkan postingan dengan label menahan malu.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menahan malu.. Tampilkan semua postingan
Senin, 16 Januari 2012
Rabu, 11 Januari 2012
Pigdato.
Rasanya sulit sekali ninggalin ini blog demi kelulusan gue. Sepertinya dia sudah menjadi bagian dari hidup gue. Oh well, selama gue bilang gue nggak bakalan posting apapun disini diem-diem gue ngecheck-in blog ini setiap hari. Setiap pulang TO. Akhirnya, gue hapus postingan "Yang Terakhir Di Januari.". Rasanya sulit menjauhkan diri dari hal yang kita senangi. Dan gue senang menulis di blog. And it won't stop.
Btw, tadi gue dikasih tugas Bahasa Indonesia. Gue kira setelah semester 2 tugasnya anak kelas IX itu cuma bimbel, TO, bimbel, TO. Ternyata nggak. Masih ada tugas. Tuhan, mengapa...Щ(ºДºщ)
Tugasnya tuh disuruh bikin Pidato.
![]() |
CIBINONG DIGOYAAAANGGGG! EEEEEEAAAAAA! |
Setiap barisan dikasih Tema Pidato yang berbeda, dan barisan gue kedapetan Tema "Pengaruh Televisi Terhadap Remaja."
Langsung galau..
Akhirnya, dengan seadanya, gue tulis kalimat pembuka.
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T sehingga kita semua dapat berkumpul di Aulia SMP Citra Nusa ini. Kepada yang terhormat guru-guru, kepala sekolah, dan murid-murid SMP Citra Nusa, saya ucapkan beribu-ribu terimakasih karena masih menyempatkan waktunya untuk datang dalam rangka membahas tentang "pengaruh televisi terhadap remaja." adapun tujuan pidato saya ini adalah untuk...
Jengjeeeng.
Gue bingung gunanya untuk apa. Untuk motivasi, tapi gue bukan Mario Teguh. Untuk mempersuasi, gue nggak tau arti mempersuasi apaan. Pengen gue tulis kayak gini sebenernya..
adapun tujuan pidato saya ini adalah untuk.......mau tau aja sih? kepo bgt :3 xixixixi
Tapi kelihatan seperti nenek-nenek metal yang suka nongkrong ke PIM sambil bawa vespa. Akhirnya, bagian itu gue kosongin.
Lanjut nerusin pidato.
3 menit berlalu...
4 menit...
35 menit....
Isi pidato gue masih gitu-gitu aja.
Masih pembukaan.
Sampai akhirnya sang guru memberikan kesempatan bagi yang belum menyelesaikan pidato sampai selesai TO nanti. Tentu saja gue males buat ngerjain pidato sambil nungguin TO. Akhirnya, dengan segala yang ada dipikiran gue, gue tulis pidato itu. Yang penting, gue ngumpulin pidatonya.
Akhirnya, selesai. Dan hasilnya kurang lebih seperti ini. (gue lupa gimana isinya, lagi bolot nih x_x)
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T sehingga kita semua dapat berkumpul di Aulia SMP Citra Nusa ini. Kepada yang terhormat guru-guru, kepala sekolah, dan murid-murid SMP Citra Nusa, saya ucapkan beribu-ribu terimakasih karena masih menyempatkan waktunya untuk datang dalam rangka membahas tentang "pengaruh televisi terhadap remaja." adapun tujuan pidato saya ini adalah untuk...
Di jaman yang sudah amat sangat canggih ini, banyak sekali remaja seperti kita yang sangat menggantungkan dirinya pada teknologi. Jarang sekali saya lihat ada remaja yang menggunakan koran untuk mencari informasi dan menggunakan radio untuk sarana hiburan, karena adanya televisi yang menyediakan saluran informasi dan hiburan dalam bentuk visual secara bersamaan.
Pada zaman yang amat sangat canggih ini, jarang sekali saya lihat ada remaja yang mengambil dampak positif dari televisi ini sendiri. Kebanyakkan remaja gila akan menonton sinetron. Menurut saya, sinetron itu tontonan yang amat-sangat-kurang bermutu. Saya sedikit aneh karena menurut saya sinetron itu ceritanya hampir semuanya sama. Anaknya tertukar, suaminya punya simpanan, anak kembar yang tertukar atau ada tokoh antagonis yang pura-pura hamil supaya cowo yang disukainnya mau nikahin dia. Mungkin lain kali, saya akan mencobanya. Mungkin...
Kita ambil contoh salah satu remaja yang terkena dampak negatif sinetron. Tetangga saya, hidupnya sangat penuh drama. Sampai-sampai setiap dia mendengar kabar yang kurang baik dia langsung keluar dari rumahnya lalu berkata "APAAAA?!!?!?!?!". Sayangnya, saat dia bicara seperti itu hujan tidak turun dan tidak ada kamera zoom in-zoom out.
Jadi intinya = nonton sinetron + penghayatan = hidup penuh drama.
Kesimpulan dari pidato ini adalah ambil dampak positif dari televisi. Janganlah anda terus-terusan nonton sinetron, karena ketika kecanduan, anda akan seperti ibu saya.
Sekian dari saya, mohon maaf apabila ada kesalahan kata.
Wass. wr. wb.
.....
........
............
Setelah ada hening yang panjang, meratapi, dan memahami isi pidato gue ini. Ini lebih jatuh ke lawakan Doyok daripada Pidato. Tapi...ah, apalah daya. Gue udah males buat menghabiskan waktu jajan sebelum TO dimulai. Akhirnya gue tutup buku Bahasa Indonesia lalu ngelanjuttin pelajaran berikutnya.
Selesai pelajaran berikutnya, gue ngumpulin buku Bahasa Indonesia itu. Tanpa beban...santai...dalam hati, gue yakin gurunya pasti nggak bakalan nyuruh muridnya satu-satu maju ke depan dan bacain pidato buatannya. So, santai... B-)
Sampai akhirnya...
Gue lupa. Gurunya bilang kalo selasa depan kita bakalan maju satu persatu buat bacain pidato buatannya. Mati gue.
ASDFFFFFGGGGGHHHHHJJJJJJKKKKKKKLLLLLLLLLLLLLLLLLLL..............................
YaAllah, jika kau sayang padaku, maka buatlah gurunya pikun yaAllah..
Bisa malu abis gue kalo beneran dibacain...(-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩)
Oh iya, besok TO MTK. Belum belajar. Matilah...matilah...dabel trabel.
Jumat, 23 Desember 2011
*indy oon...indy oon*
Oke, gue harus bisa ngelepasin semua kegalauan gue, gue harus bisa.
Ngapain juga mikirin cowok yang nggak pernah nganggep kita ada.
Ngapain juga mikirin cowok yang nggak pernah nganggep kita ada.
Lebih baik jd orang yang nggak punya hati daripada punya hati, tapi buat disakitin terus.
Keren..
Well, tadi gue kaget banget. Ini barusan...terjadi...barusan banget. Gue nggak tau harus apa. Gue speechless.
Gue ngerasa bolot se-bolot-bolotnya bang Hj. Bolot.
Jadi, tadi, tiba-tiba ada temen sekelas gue yang sms gue, gini isi smsnya,
Ya Allah cibe dtg k rumah gue ngasih mawar putih u.u
Gue tau lo semua pasti ngira ini sosweet banget.
Gue juga awalnya..
Tapi...
INI YANG SMS GUE COWO. NAMANYA WISNU. DI CONTACT GUE, NAMA ORANG YANG NGIRIM SMS ITU WISNU. WISNU KAN COWOK
Awalnya gue kira Cibe udah maho. Kenapa dia sampe melakukan semua ini. Gue ga nyangka anak cowo dikelas gue ada yang maho. Rasanya tuh...@%#$&%(^*&)(*_).
Ternyata..
Setelah gue mikir-mikir-mikir...
Itu yang sms gue Audya. Bukan Wisnu.
Oke, gue malu abis udah suudzon bilang Wisnu& Cibe maho. Gue malu. Mulai sekarang, gue ga boleh sok tau ngasih nama di contact hp gue. Bisa fatal...tal...tal..
Langganan:
Postingan (Atom)