Selasa, 27 Desember 2011

#galauelit

Gue suka banget liat orang-orang galau di Timeline gue.



Contoh, misalnya ada 1 orang yang ngetweet galau, terus di RT sama salah satu followersnya. Di RT lagi sama manusia sesama galau, lalu di RT lagi. Yak, itulah siklus penyebaran virus galau. Menyebar.

By the way, gue juga kadang suka ngerasa iba sama orang-orang yang hampir setiap hari ngupdate status galau, entah itu di Twitter ataupun Facebook. Macam-macam galaunya, seperti galauin pacar nggak sms, galauin gebetan, galau abis putus, galau pacar mentionan/ wall-to-wall sama cewek/cowok lain selain dia, galau kalo cowonya/cewenya udah nggak sayang sama dia. Kalo misalnya gue tau semua jenis galau mungkin gue udah bisa bikin buku setebal RPAL.

Kalo menurut gue, kita semua mulai sekarang harus jadi orang yang galau tapi otaknya intelek. Jadilah orang yang #Galauelit.

#Galauelit - Tau sikon. Galau dengan cara sendiri. Terkadang, orang yang galau elit lebih baik melakukan sikap lilin dibanding ngupdate status/ ngetweet galau. Lagu galau kesukaan adalah lagu-lagu luar. Walaupun banyak lagu galau Indonesia yang bermutu, dia tetep "ngena" ke lirik galau penyanyi luar negeri. Benar-benar intelektual, walaupun galau masih bisa dengerin curhatan orang galau. Masih bisa ngasih saran. Terkadang kalau galau dia akan tidur.

Jadilah orang yang galau intelektual.
Lebih keren lagi kalo lo galau tapi masih bisa jawab soal algoritma.

P.S: Btw, gue suka nggak ngerti sama orang-orang yang galau yang suka ngetwit/ ngupdate status dengan tulisan tanpa spasi, dan disingkat-singkat. Seperti, "kpnyualobsngertiinprssngue?:(" sumpah. Ini gue gak bercanda, serius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar